PERNAH nggak, kadang-kadang mata kita tiba-tiba terasa pegel, sepet atau perih gitu? Bisa jadi itu tanda-tanda mata kering, lho! Mata kering juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti mata merah dan terasa panas, mata terasa cepat lelah, adanya lendir di dalam atau sekitar mata, hingga penglihatan yang semakin buram. 😱

Yuk, sama-sama jaga mata kesayangan kita. Mata juga organ penting manusia. Tanpanya, kita nggak bisa lihat dan menikmati pemandangan indah di dunia ini. Maka dari itu, jangan menyepelekan untuk selalu menjaga kesehatan mata kita yah guys. 😊

Kelamaan di ruang ber-AC, kelamaan membaca buku atau menatap layar laptop dan handphone juga bisa bikin mata kita kering karena mata jarang berkedip dalam waktu lama. Selain bisa mengganggu aktivitas, pastinya bikin mata kita nggak nyaman, kan? Untuk itu guys, jangan berlebihan, apalagi saat menggunakan laptop dan handphone. Tandanya kalau mata udah terasa pegel, perih atau sepet istirahatlah dulu jangan memaksakan diri.

ZAMAN yang sudah serba digital dan canggih seperti sekarang ini, memudahkan kehidupan manusia dalam segala hal tak terkecuali tentang kesehatan. Manulife yang merupakan layanan yang bergerak di keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan pensiun, memberikan wajah baru dan fitur baru di dalam MiAccount untuk para nasabahnya.

Menariknya, nasabah tidak hanya bisa mengakses MiAccount dengan desktop atau komputer saja tetapi juga bisa menggunakan smartphone melalui alamat mi-account.manulife.co.id. Sehingga, nasabah bisa mengakses kapanpun dan dimanapun dengan smartphone-nya.

Melalui webinar yang digelar melalui aplikasi zoom meeting Manulife menambahkan layanan atau fitur baru pada MiAccount dalam bentuk Third Party Administration (TPA) di MiAccount untuk para nasabahnya di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

TAHUN lalu, tahun yang di luar dugaan dan perkiraan. Tak ada seorang pun yang menyangka akhirnya akan seperti ini. Wabah corona atau Covid 19 yang memporakporandakan semua sendi kehidupan. Melebihi bencana yang sering terjadi. Banyak orang akhirnya kehilangan mata pencarian. Banyak orang juga yang hidupnya makin menderita. Tragisnya, banyak juga yang pulang menghadap ilahi. Benar-benar di luar perkiraan. 😭

Tapi, sebagai manusia kita harus optimis dan terus semangat menyambut tahun baru 2021 yang juga penuh dengan tantangan dan perjuangan ini. Masyarakat Indonesia dari dulu sudah sangat terkenal dengan gotong-royong dan saling membantunya. Kita bisa menghadapi tahun ini secara bersama-sama dengan saling bergandengan tangan. 😎💪


Biasanya, tahun baru selain disambut dengan suka cita juga dengan menuliskan resolusi atau harapan yang bagus untuk kamu ceritakan dan bagikan ke orang lain. Harapannya, semoga aura positif dari apa yang kamu tuliskan dan bagikan ke orang lain bisa mempengaruhi temen-temen kalian juga untuk melakukan hal yang sama. 😊

Nah, ngomongin soal resolusi tahun ini aku pun punya resolusi sama dengan kalian. Resolusi pertama yang aku ingingkan adalah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sebagai seorang muslim, aku ingin lebih taat lagi menjalankan shalat lima waktu, mengaji, dan banyak berbuat baik (amal). Sebab, ujungnya kita bakalan pulang dan balik menghadap sang pencipta bukan? Pertanyaannya, apakah kalian udah siap? 🤔

BEBERAPA hari lalu aku ikutan seminar online yang diadain sama Kementerian Kesehatan bareng komunitas blogger, kalo aku sendiri dapet undangannya dari Komunitas Bloggercrony. 😊

Tema yang diangkat pun menggelitik “Yuuk Disiplin… COVID-19 Ambyar.” Kalo dibaca dari judulnya aja udah keliatan kekinian dan menyasar anak muda atau generasi milenial walau sebenarnya ini dibuka umum dan ditunjukan untuk siapa aja.
Seminar online ini dihadiri sama para narasumber yang kompeten dan ahli di bidangnya masing-masing. Diantaranya ada bapak dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes selaku Direktur Protokol Kesehatan (Promkes) dan pemberdayaan Masyarakat. Ada juga ibu Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi selaku Psikologi dan mbak Wardah Fajri, S.I.Kom selaku fasilitator/mentor & founder dari Komunitas Bloggercrony Indonesia. Tak lupa pula acara seminar online ini dipandu oleh mbak Ranny Rachmadhani sebagai moderatornya.

Selain menggunakan media aplikasi sejuta umat, apalagi kalo bukan aplikasi Zoom 😁 juga bisa disaksikan via streaming YouTube lho! 😱Meskipun seminar ini dilakukan secara online, nyatanya nggak mengurangi keseruan kita layaknya kalo lagi ada event online sih.

PERNAH ada temen yang nanya ke aku, “Mas, kamu tuh nggak takut apa yah setiap hari ke Tanah Abang terus?” Aku jawab, simple aja sih “Aku lebih takut mati kelaparan daripada mati kena virus corona.” 😁 Sekilas kalo yang nggak kenal aku pasti langsung men-just kalo aku tuh orang yang nantang dan nggak nurut pemerintah.

Sebentar. Baca dulu makanya sampe selesai biar kalian nggak gagal paham. 😜Aku juga awalnya takut seperti kebanyakan orang. Saking takutnya.. awal-awal virus corona ini masuk ke Indonesia, pas aku batuk dikit tak kira kena virus corona, demam dikit tak kira kena virus corona, sakit tenggorokan dikit, tak kira kena virus corona. Lucukan?! 😅 Padahal bisa jadi itu semua dampak karena imun tubuh yang melemah karena ketakutan dan stres yang berlebihan sama si virus ini. 🤧


Sampe akhirnya.. aku dikasih tau video YouTube Anang dan Ashanty sama adik kandungku yang kebetulan sekolah di kebidanan. Sebetulnya males banget promoin cahnnel mereka karena aku nggak terlalu suka juga. Kalian search aja sendiri yah videonya yang narasumbernya itu pakar virus atau virology, siapa lagi kalo bukan Dr. Mohammad Indro Cahyono. Ada dua video kalo belum dihapus atau di-banned sama YouTube. Udah pada bisakan cara carinya di YouTube? Masa harus diajari sih. 😅

SEKARANG ini, kita jadi serba was-was yah sama penyebaran virus Covid-19 yang makin banyak makan korban jiwa. 😭 Soalnya, perkembangan terbaru virus ini ada yang nampak gejalanya dan ada juga yang tanpa gejala. Dalam dunia medis, orang yang kena virus Covid-19 tanpa gejala disebut dengan istilah asimptomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Yang jelas, bukan OTG yang biasa dipake di smartphone kamu, yah. 😁



Kalo yang nampak gejala dengan ciri-ciri seperti demam, batuk, sesak nafas dan seterusnya kita bisa bawa ke rumah sakin rujukan Covid-19 yang udah disiapin untuk diobati. Tapi lain halnya mereka yang tanpa gejala. Risiko menularnya kita nggak tau. Bayangkan kalo dia punya keluarga terus punya anak kecil juga? Kan ngeri, yah. 🤧

BUAT mereka yang tinggal di perkotaan, mungkin nggak masalah yah sama yang namanya akses kesehatan, utamanya kesehatan tentang ibu hamil dan anak. Tapi lain lagi ceritanya kalo tinggal di daerah terpencil dan pelosok. Akses dan fasilitas untuk ibu hamil bisa jadi butuh waktu beberapa jam, bahkan mungkin beberapa hari lho 😱 Makanya, banyak dari mereka yang melahirkan anak bukan sama bidan atau tenaga medis, tapi sama dukun anak setempat.


Untuk itu.. nggak heran sih kalo Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang semestinya bisa diminimalisir angkanya cenderung terus naik. Sebenernya, bukan soal lahirannya di mana atau sama siapa. Tapi, banyak faktor yang bikin itu semua terjadi, termasuk kebutuhan nutrisi anak dan ibu bayi sebelum persalinan pun harus diperhatikan lho! 😊 Makanya, pemeriksaan secara rutin setiap bulan ke dokter atau bidan sangat-sangat sekali dianjurkan buat ibu hamil.

DI zaman yang udah serba maju dan canggih seperti sekarang ini, bikin kita males gerak alias mager. Khususnya buat anak-anak generasi milenial. 😱 Apalagi kalo ada diskon dan promo, nggak bakal pikir lama langsung order aja. 😆 Padahal, nggak semua makanan dan minuman itu cukup gizi sehat seimbang lho! Atas dasar itulah, BPOM kemudian ngajak ngobrol bareng kaum milenial supaya bisa tau cara memenuhi kebutuhan makanan dan minuman yang sesuai gizi sehat seimbang itu seperti apa.


Nggak maen-maen, para narasumber yang dateng langsung ada Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, MCP selaku Kepala Badan POM dan juga ada Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, PhD yang juga Guru besar teknologi pangan IPB dan dipandu sama host asyik Kemal dari GEN FM. Liat para narasumbernya aja udah keliatan ahli dan memang pakar di bidangnya Bro and Sist! 😱

BUAT kamu yang males jalan kaki, insya Allah habis baca postingan ini bakalan mikir dua kali deh kalo masih males jalan kaki. 🙈 Sebenernya, banyak hal yah yang bikin orang males buat jalan kaki. Bisa jadi karena apa-apa sekarang serba mudah dan canggih. Jadi bikin males buat gerak. Ada di sini yang kalo beli makanan aja milih order makan pake ojek online ketimbang jalan kaki? 😀 Padahal jaraknya cuma setengah kilo aja.

Apalagi isu polusi sekarang ini bener-bener memprihatinkan terutama di kota-kota besar kayak Jakarta. Lama-kelamaan, kalo nggak ada aksi dan kesadaran bareng-bareng bisa serius nih masalah yang bakal ditimbulkan nantinya. Seserius hubungan kamu dan aku. Iya, kamu. Ah, kamu. 😛 Makanya, pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau disingkat dengan BPTJ mengedukasi atau awerness masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum dan ajakan untuk selalu jalan kaki guys.

(Jalan Kaki Yuk)

Acara ini diselenggarakan selama empat hari berturut-turut sejak tanggal 19-22 Agustus 2019 di kota-kota strategis di antaranya Jakarta, Depok dan Bekasi dengan menggandeng taruna-taruni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Dimulai sejak jam 6.30 pagi sampe kurang lebih jam 11.00 siang.
Selama kampanye ini, BPTJ dibantu temen-temen dari STTD bertugas bagi-bagi tumbler cantik warna hijau dan orange, ada juga kipas dan masker secara cuma-cuma alias gratis. Mereka juga ada yang bawa spanduk dengan slogan yang ngena dan anak muda banget. Contoh bunyi spanduknya kayak gini nih: “Bersamamu jalan kaki pun aku bahagia.”

Tumbler ini gratis dibagikan tapi sebelumnya kalian harus mau meluangkan waktu sebentar untuk diajak ngobrol terkait jalan kaki. Kamu juga bisa kasih masukan untuk BPTJ lebih baik dalam melayani para pejalan kaki atau terkait angkutan umum. Oh iya, tumbler yang dibagikan bukan sembarang tumbler karena di tumbler itu memuat pesan-pesan tentang manfaat yang didapatkan kalo kalian jalan kaki. Dan berikut manfaat yang bisa kalian dapatkan setelah rutin jalan kaki.

SIAPA yang setuju kalo alam Indonesia itu jauh lebih indah dan eksotik dibanding sama luar negeri? Kalo aku sih iyes! Mungkin yang jadi catatan harus lebih ditingkatin lagi kali yah buat pemeliharaan dan tata kelolanya, supaya nggak cuma menarik wisatawan lokal aja tapi juga bisa menarik turis manca negara. Kan, jadi bisa ningkatin pendapatan daerah dan negara tuh. 😊

Ngomongin soal alam, baru-baru ini HERBAMOJO bakal ajak Komunitas Pecinta Land Rover Indonesia buat jelajah alam yang ada di Sumatera, tempatnya itu mulai dari Sumatera Utara (Medan) sampe dengan Sumatera Barat (Bukit Tinggi). 😱

(Siap Tempur Kita. Kan Udah Minum HERBAMOJO)

Nah, sekarang kita cari tau dulu yuk apa sih HERBAMOJO itu? Jadi guys, HERBAMOJO itu suplemen herbal alami untuk menjaga stamina, energi dan imunitas pria dewasa sehari-hari yang diproduksi oleh PT Deltomed Laboratories. Suplemen ini pasti aman dikonsumsi sehari-hari soalnya terbuat dari bahan herbal dan pastinya terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara, kalo Land Rover sendiri adalah sebuah salah satu merek perusahaan mobil asal Inggris, Jaguar Land Rover yang menghasilkan berbagai macam produk-produk mobil. Sesuai namanya, Komunitas Pecinta Land Rover Indonesia, ini adalah wadah atau komunitas Land Rover yang ada di Indonesia.

(Olahraga Lari Aku Suka Banget)

Kenapa disebut dengan kaki gajah? Karena, rata-rata yang mengalami pembengkakan umumnya di kaki dan kalau udah pada tingkat stadium akhir atau tujuh, benar-benar besar sekali pembengkakan yang ditimbulkan seperti kaki gajah. Walaupun, sebenarnya pembengkakan bisa saja terjadi di anggota tubuh lain bahkan ada yang di payudara dan skrotum.

Dampaknya itu loh, mengerikan sekali. Bisa secara psikis dan cacat permanen. Bayangkan kalau yang terkena adalah anak-anak. Mereka sulit bergerak nggak seperti anak sebayanya. Akhirnya hanya bisa mengurung diri di dalam rumah.

Kalau menimpa orang dewasa, bisa sulit untuk bekerja. Kasian jugakan kalau ternyata sudah berkeluarga, anak dan istrinya akhirnya terpaksa menggantikan peran sang suami di rumah.

HEPATITIS. Di antara kalian istilah ini pasti sudah nggak asing lagi bukan? Kata dokter, virus Hepatitis 100 kali lebih berbahaya dari virus HIV loh. :) Aku juga awalnya ragu dan sanksi dengan pernyataan tersebut. Baru setelah memahami apa itu Hepatitis, penularan dan risikonya, baru deh aku percaya bahwa virus Hepatitis memang berbahaya.



Sebelum dilanjutkan, yuk kenalan dulu apa itu Hepatitis. Hepatitis terdiri dari dua suku kata yaitu hepar dan itis. Hepar artinya hati dan itis adalah radang. Jadi, Hepatitis adalah peradangan hati.

Setelah mengenal pengertian Hepatitis, yuk kenali juga jenis-jenis Hepatitis. Ternyata, jenisnya lumayan banyak. Ada Hepatitis A, B, C, D dan E. Waduh semoga nggak bermutasi lagi yah.. apalagi kalo bermutasi sampe huruf Z. :)

JUJUR aja aku tuh termasuk orang yang jarang banget atau kurang olahraga. Jangan ditiru, yah. 🙈 Padahal, dulu alasan utama pindah dari Jakarta ke Bintaro lantaran di sini banyak pepohonan dan masih asri gitu lingkungannya. Udah gitu, deket lagi sama BXchange Mall. Di mana di sini itu setiap pagi atau hari libur banyak yang olahraga di tamannya. Semoga bisa terus istiqomah dan rajin olahraga, yah. Amien.


Sebab ingat, olahraga itu penting banget loh buat kita semua. Kalo nggak bisa setiap hari minimal satu minggu sekalilah. Kalo nggak bisa juga, minimal dua minggu sekali. Yang penting itu rutin. “Mens sana in corpore sano”, bahasa Latin yang artinya adalah "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat."

Sampai akhirnya, aku coba-coba daftar di komunitas Indonesian Social Bloggerpreneur (ISB) untuk ikutan program dari Allianz Sweat Challenge. Program bagus yang ngajak kita untuk hidup sehat dengan rajin olahraga dari asuransi kesehatan Allianz, sesuai sama namanya Allianz Sweat Challenge. 😱

BULAN lalu aku dihubungi teman lama yang sekarang tinggal di Jambi. Dia minta ketemuan sama aku. Maklum karena lama nggak ketemu jadi kangen. 🤗 Bukan cuman temen, tapi udah aku anggap seperti saudara sendiri malahan. Dia temen sejak kuliah di Jogja dulu. Tumben-tumbennya dia ngubungi aku. Aku pikir ada apa dia ke Jakarta. Ternyata dia lagi ngurusi adik perempuannya yang lagi dirawat di Rumah Sakit kenamaan di Jakarta.

Aku sempat kaget dan heran aja. Soalnya, adiknya yang sakit itu usianya masih muda banget. Usianya 22 tahun tapi udah kena penyakit stroke coba. Sebab, biasanya penyakit stroke itu di derita oleh orang yang udah mulai masuk usia 35 tahun ke atas.


Penyakit stroke juga sering sebut sebagai penyakit mati setengah badan. Penyakit yang diderita sama adik perempuan temenku itu emang udah parah banget. Aku sangat prihatin. Separuh badan bisa digerakan dan separuh lagi udah nggak bisa digerakan. Aku nggak bisa bayangin, kalo setengah badan mati itu artinya otak pun hanya bekerja setengah badan. Jadi, untuk bicara dan gerak semuanya udah serba susah.

IBU Sumbangsih Elly Mawati atau yang akrab disapa Bu Elly ini awalnya sempat shock dan tak bisa nerima keadaan kalo ternyata dirinya divonis terkena kanker serviks. Gimana nggak shock. Hampir setiap tahun dirinya rajin melakukan tes pap smear. Sebuah tes untuk mendeteksi apakah terkena kanker serviks atau enggak.

Meskipun begitu, dirinya masih bersyukur karena bisa terobati dan terdeteksi sedini mungkin berkat rajin melakukan tes pap smear. Bayangkan, orang yang rajin melakukan tes pap smear aja masih memungkinkan terkena kanker serviks, gimana buat kamu yang belum pernah sama sekali.


Pengobatan yang dilakukan secara mandiri oleh dirinya ke Rumah Sakit. Bahkan anak-anaknya yang udah besar awalnya nggak mengetahui kalo ibunya sedang menjalani serangkaian pengobatan kanker serviks. Alasan utama Bu Elly nggak ngabari anaknya lantaran khawatir kabar ini bisa mengganggu anak-anaknya yang lagi pada ujian di Campus.

Bahkan suaminya sendiri yang saat itu masih bekerja di bengkel nggak bisa meninggalkan pekerjaannya untuk mengantarkan istrinya operasi. Bukan karena nggak sayang sama istrinya Bu Elly. Sekali lagi bukan. Memang kondisinya saat itu nggak bisa ditinggalkan kata Bu Elly, sembari menahan tangis mengenang masa-masa kritis itu.

AKU kira nggak ada satu orang pun yang pengen sakit. Kalo yang normal pasti sepakat dengan pendapatku ini. 😜 Tapi namanya juga manusia, pasti pernah yang namanya sakit, bahkan mungkin ada yang sampe dirawat segala. Aku pun dulu pernah di Rumah Sakit pas masih kuliah di Jogja.

Pengalamanku dulu saat dirawat di Rumah Sakit itu makan biaya banyak. Nggak cuma ratusan ribu, tapi sampe jutaan loh. Padahal aku dirawat cuman tiga hari aja. Dulu aku sakit dan sampe dirawat segala karena penyakit tipes.


Iya sih, kalo dirawat di Rumah Sakit itu cepet sembuhnya. Secara pihak Rumah Sakit intensif banget merawat kita. Setiap pagi dokter memeriksa dan menanyakan kabar dan perkembangan sakit kita. Makan-minum pun sudah terjamin, sehat, dan terjaga sesuai standar makanan dari Rumah Sakit.

WARGA kota Bekasi sekarang bisa tersenyum lega. Sebab, kini udah dibuka Rumah Sakit Awal Bros (RS Awal Bros) di Bekasi Timur. Sebelumnya, RS Awal Bros juga udah ada di Bekasi Selatan. Ini berarti sudah ada dua RS Awal Bros.

Semakin banyak Rumah Sakit di suatu daerah, berarti semakin bagus daerah tersebut. Sebab, nantinya akan banyak warga yang dilayani jika sakit atau butuh pertolongan.


Menariknya, RS Awal Bros yang ada di Bekasi Timur ini letaknya sangat strategis. Tepat ada di Jl. Haji Mulyadi Joyomartono No. 47, Margahayu, Bekasi Timur. Berdampingan dengan pusat perbelanjaan Bekasi Trade Center (BTC).

Mengapa aku bilang stratgis? Pengalaman aku biasanya ketika jenguk orang sakit atau menunggu orang sakit, suka susah cari makan. Kalau pun ada biasanya pilihan menunya sedikit dan harganya mahal. Dengan adanya pusat perbelanjaan tersebut, kita bisa mudah cuci mata cari makan dengan banyak pilihan.