Saturday 15 October 2022

Polusi: Dari Hujan Salju Hingga Hujan Es dan Solusinya

DULU orang nggak pernah membayangkan dan menyangka kalau negara yang tandus, gersang, dan kering saja bisa terjadi turun salju. Ternyata, fenomena langka ini bukan kali pertama terjadi di Arab Saudi. Salju kali pertama turun di Gurun Sahara tahun 1979 dan terbaru salju turun lagi di Jabal Al-Lawz di wilayah Tabuk, Arab Saudi pada Sabtu (1/1/2022).

Fenomena langka ini bisa terjadi karena dampak perubahan suhu ekstrim di bumi. Bayangkan! Di negara Arab Saudi yang gersang saja bisa turun salju apalagi di negara beriklim tropis seperti Indonesia.

(Ilustrasi Polusi Dampak dan Akibatnya. Sumber Photo Freepic)

Indonesia sendiri sudah mengalami dampak dari suhu ekstrim atau pemanasan global yang semakin lama semakin parah. Kalau dulu bencana banjir hanya terjadi di kota-kota besar sekarang sudah merata di semua wilayah Indonesia.

Suhu semakin tahun terasa semakin terasa panas. Fenomena langka cuaca ekstrim seperti hujan es baru-baru ini terjadi di Sawangan, Depok. Hujan air saja bikin kepala pusing, apalagi hujan es. Tak heran banyak rumah warga rusak akibat hujan es tersebut.

Kita tau semua ini akibat dan dampak dari global warming yang semakin tahun semakin parah. Salah satu penyumbang terbesarnya adalah polusi. Selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim.

Kita tahu penyumbang polusi terbesar dunia ada tiga sektor. Pertama asap pabrik, kedua kendaraan, dan terakhir adalah kebakaran hutan. Polusi yang berkumpul di udara menjadi gulungan selimut yang membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Ini menyebabkan kekeringan, gagal panen, cuaca ekstrem, dan permukaan laut naik menggenangi daratan.

Naiknya permukaan air laut menjadi ancaman besar dan Nasional khususnya untuk warga yang tinggal di Jakarta. Mengingat permukaan air laut setiap tahun terus naik dan jika ini tidak ditangani dengan serius bukan tidak mungkin Jakarta bisa tenggelam. Tak heran banyak pakar dan pengamat yang memprediksi kalau suatu saat nanti Jakarta pasti tenggelam.
(Ilustrasi Infografis Jakarta Tenggelam. Sumber Photo Kumparan)

Dalam mencegah atau mengurangi semua itu bisa terjadi adalah dengan menjaga alam dan melestarikan hutan-hutan yang ada di Indonesia. Mengingat Indonesia negara dengan luas hutan terbesar ke-2 di dunia. Peran Indonesia menjadi sangat penting bagi dunia dalam menekan kenaikan suhu bumi. Terbukti ketika hutan Indonesia terbakar, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura ikut sesak napas. Indonesia menjadi negara paru-paru dunia penyumbang oksigen terbesar ke-2 dunia.

Jika sudah mengetahui potensi hutan yang dimiliki Indonesia sedemikian dahsyat tunggu apalagi jangan sampai kondisinya semakin parah. Mari bersama-sama hajar #SelimutPolusi dengan semangat Sumpah Pemuda.

Campaign kebaikan apapun tak akan membawakan hasil jika pemudanya masih rebahan dan berpangku tangan terhadap perubahan iklim akibat polusi ini. Yuk, jadilah #TeamUpForImpact Maka tak heran Bung Karno pernah berkata, "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia!." Maka dari itu, bangkitlah kesadaran #MudaMudiBumi untuk sama-sama menyelamatkan bumi dari polusi.

Seandainya aku punya kesempatan bisa membuat kebijakan selain memperbaiki sarana transportasi umum agar masyarakat mau naik transportasi umum yang aman dan nyaman, kenakan pajak tinggi untuk setiap jenis kendaraan.

Sehingga masyarakat akan berfikir ulang untuk memiliki kendaraan dan memilih menggunakan transportasi umum. Dengan begitu, bisa mengurangi polusi demi mengatasi perubahan iklim. Semua ini demi #UntukmuBumiku tercinta.

Selanjutnya membuat dan menerapkan kebijakan pembangunan pabrik yang esensial saja. Dan memastikan semua pabrik ikut standar dunia menggunakan energi terbarukan yang go green seperti energi panel surya dan lain sebagainya. Dengan begitu, semoga polusi dan dampaknya bisa berkurang syukur bisa hilang. Semoga. Akhir kata, salam blogger. ● Dede Ariyanto

5 comments:

  1. Iya nih pernah baca berita terjadi salju di Arab Saudi. Di Indonesia juga beberapa wilayah, bahkan sebagian Surabaya, ada hujan es. Perubahan iklim yang ekstrem, selain berdampak ke hewan dan tumbuhan, manusia juga ikut terkena, sekarang juga banyak pemyakit karena perubahan cuaca, demam berdarah misalnya

    ReplyDelete
  2. Serem banget kalau melihat bagaimana cuaca ekstrim terus berlangsung di beberapa daerah di Indonesia. Menyebabkan banyak bencana alam. Ada beberapa hal yang bisa menusia cegah, terutama masalah sampah. Perlu kesadaran masing masing ya kak

    ReplyDelete
  3. Adanya kendaraan umum sejenis TransJakarta ataupun MRT sedikitnya mengurangi polusi udara mas. Mereka yang memiliki kendaraan pribadi lebih memilih transportasi umum, paling keluar kendaraan di Sabtu Minggu saja.
    Salam: Dennise Sihombing

    ReplyDelete
  4. Musim hujan kali ini terasa banget dampaknya. Di Surabaya hujannya belum terlalu intens, hanya mendung aja sih, Mas. Tapi nyatanya di daerah lain meski gak hujan tapi longsor ada di mana-mana. Semoga kondisi ini mengubah pemikiran kita bagaimana memperlakukan alam dengan lebih baik

    ReplyDelete
  5. Ngeri banget ya membayangkan Jakarta bakal tenggelam, liat ilustrasinya jadi merinding.

    Manusia harus mulai bergerak untuk mengurangi dampak buruk perilaku terhadap alam. Yuuk sama2 atasi polusi dengan langkah kecil dari diri sendiri, di lingkungan rumah sendiri.

    ReplyDelete

Terimakasih yah udah ngunjungi blogku ini. Maaf banget, komentar yang isinya iklan, link hidup, sara, pornografi dan spam bakalan aku hapus!


Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog