Monday 25 October 2010

Pintar Memilih NetBook atau NoteBook

MEMASUKI tahun ajaran baru tentu menjadi peluang bagi warga Yogyakarta. Mengingat kota Yogyakarta merupakan kota pelajar, di mana banyak para pendatang (merantau) belajar dan menimba ilmu di kota ini. Keadaan ini juga menjadi berkah tidak hanya pemilik kos-kosan dan penjual makanan tetapi juga bagi para penjual komputer. Karena hampir semua pelajar dan mahasiswa Jogja setiap tahunnya berbelanja komputer atau laptop untuk menunjang belajar seperti : membuat makalah, skripsi, tesis, proposal, jurnal dan lain sebagainya.

Ilustrasi Gambar Saat Pameran Komputer Berlangsung

Seiring dengan kemajuan teknologi komputer pun berkembang menjadi lebih praktis lagi seperti NoteBook dan NetBook. Apa yang membedakan keduanya? NoteBook atau yang lazim disebut dengan laptop adalah komputer jinjing yang fungsi dan cara kerjanya sama persis dengan komputer rumah (Persinal Computer/ PC). Sedangkan NetBook atau laptop mini adalah hampir sama dengan laptop, hanya saja bentuknya lebih kecil dan tidak terdapat alat pemutar CD (CD room).

Sekilas NoteBook dan NetBook tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun tetap saja menjadi pertimbangan lebih dan memusingkan jika kita hendak membeli NoteBook atau NetBook bukan? Agar tidak terjadi hal seperti itu maka yang pertama harus diperhatikan adalah sesuaikan dengan kebutuhan untuk apa NoteBook atau NetBook. Apakah untuk mendesing, mengajar, berbisnis atau sekedar hanya mengetik. Apakah yang dibutuhkan NoteBook atau NetBook?. Untuk NoteBook memang cocok sekali digunakan bagi para pengajar, designer, pembisnis mengingat fungsinya relatif sama dengan PC. Apalagi dilengkapi dengan CD room. Hanya saja untuk NoteBook bentuknya tidak sesimpel NetBook.

Namun jika memang terkendala dengan keuangan, NetBook menjadi alternatif mengingat harganya yang setengah dari harga NoteBook. NetBook memang cocok digunakan para pelajar atau mahasiswa yang memang kebutuhannya berkutat dengan tulis-menulis. Hanya saja kekurangannya tidak terdapat CD room sehingga tidak dapat memutar CD. Toh, sudah ada yang menjual CD room portable, sehingga kita tetap dapat memutar CD di NetBook. Selain itu jika diinstal aplikasi terlalu banyak performa dan loading-nya menjadi menurun. Namun bentuknya yang kecil memudahkan untuk dibawah kemana-mana, dan terkesan lebih simpel.

Jika ingin membeli NoteBook atau NetBook usahakan yang memiliki garansi dan service nasional ataupun internasional. Sehingga sekalipun sudah lulus dan tidak di Jogja lagi, suatu hari mengalami kerusakan pada NoteBook atau NetBook kita dapat menservice-nya di tempat terdekat di kota kita. Kemudian untuk memangkas harga beli kita dapat membeli NoteBook atau NetBook yang belum terinstal operating system (OS). Biasa disebut dengan NoteBook atau NetBook kosongan, konsekuensinya memang kita harus bisa melakukan instalasi OS ataupun aplikasi pendukung. Belilah di toko komputer yang sudah memiliki brand image yang jarang ada kasus, keluhan, komplen para customer, caranya kita dapat melakukan dengan cara bertanya pada teman, saudara, atau kerabat berdasarkan pengalamannya membeli NoteBook atau NoteBook. Sebelum membeli tidak ada salahnya kita searching dulu di internet jenis NoteBook atau NetBook apa yang akan kita beli. Karena dengan demikian kita akan mengetahui spesifikasi yang ada di NoteBook atau NetBook juga dengan kisaran harganya, sehingga akan sesuai dengan keinginan kita tanpa kecewa setelah dibeli karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang kita harapkan. Selain itu juga akan menghemat waktu dalam mencari di toko, karena kita sudah fokus dan mengerti cukup hanya mencatat seri dan merek NoteBook atau NetBook apa yang akan kita beli. Jangan lupakan juga setelah kita membeli, cek semua kelengkapan termasuk CD sertaan, jika ada OS backup recovery jangan sungkan untuk minta diajarkan cara recovery OS system backup tersebut. Semoga bermanfaat.

Monday 11 October 2010

Mengenal dan Membuat Gas Detector

PEMERINTAH Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan semua instansi terkait hendaknya segera membuat dan memasarkan secara luas kepada masyarakat alat pendeteksi kebocoran gas (gas detector) sehingga tidak lagi ada korban jiwa yang berjatuhan akibat ledakan tabung gas LPG (Liquified Petroleum Gas).

Tidak ada lagi alasan untuk menunda dalam waktu lama, sebagaimana yang sudah dikemukakan oleh Suharna Suryapranata selaku menteri KRNT usai peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-15 di kantor wakil presiden, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/8).

Sebagai bukti dan tanggung jawab pemerintah atas ledakan tabung gas, hemat penulis setidaknya alat itu nantinya dibagikan saja secara gratis ke masyarakat luas yang tidak mampu. Kasian rakyat, jika harus dibebani lagi untuk membeli alat gas detector. Alat gas detector sebetulnya sudah ada di Indonesia, namun pangsa pasarnya masih sangat terbatas sekali. Dan harganya pun terbilang cukup mahal dengan kisaran Rp 150.000. Jika di luar negeri alat ini lazim digunakan untuk antisipasi terjadinya ledakan/ kebakaran tabung gas, tak heran jika di negara-negara maju sangat jarang sekali terdengar kabar ledakan tabung gas. Lantas bagaimana dengan di Indonesia setelah konversi dari minyak tanah ke gas?

Gas detector untuk membuat prototype-nya saja tidak membutuhkan waktu lama, hanya 3 hari waktu yg diperlukan. Bahannya pun mudah didapat dan murah, kalangan ahli menyebutkan jika gas detector diproduksi secara masal, maka harga jual dapat ditekan hingga Rp 30-40 ribu per-unit. Harga ini bagi masyarakat masih teibilang mahal, jika pemerintah dapat membagikan kompor gas gratis mengapa gas detector tidak?

Kerja alat gas detector ini tergolong sederhana, sangking sederhananya sudah ada beberapa masyarakat yang coba membuatnya sendiri satu diantaranya adalah Aleh Suhendro, warga desa Pager kulon kecamatan Pager. Alat yang digunakan adalah: Toples plastik, alat spiral pembungkus shock motor, pipa plastik, botol susu bayi dan alarm bekas boneka anak-anak. Kakek yang berusia 57 tahun ini mengaku memperoleh inspirasi membuat alat gas detector atas maraknya ledakan tabung gas di TV yang menimbulkan ketakutan tersendiri bagi istrinya. Suhendro kemudian menyusun alat-alat sederhana tersebut, tanpa merubah bentuk asli regulator atau tabung, saluran gas yang biasanya dipasang regulator dan seal, oleh Suhendro ditutup dengan alat buatannya itu. Jika terjadi kebocoran gas, maka botol bayi yang diisi air dan toples plastik itu akan menampung gas tersebut. Jika gas mulai bocor, maka muncul gelembung udara yang nantinya secara otomatis akan membunyikan sirine sebagai pendeteksi terjadinya kebocoran gas. Jika terdengar suara sirine, segera lepas regulator dan jangan nyalakan api atau listrik.

Namun, alat gas detector yang ada di pasaran sudah sedemikian canggih tanpa perlu harus repot-repot lagi. Gas detector memiliki beberapa jenis merek dagang seperti: elSmart, Horinglih, Tube Kitagawa LPG detector dan lain sebagainya. Rata-rata berwarna putih dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 12 x 4 x 6 cm memiliki tombol On-Off dan stop kontak sebagai catu daya. Daya yang digunakan tergolong rendah, hanya 220v. Adapun cara kerjanya adalah, daya listrik akan menghidupkan lampu (LED) Selanjutnya akan mengaktifkan sensor semi konductor dalam waku kurang lebih 30 detik. Sensor konductor gas itulah yang akan bekerja. Jenis sensor yang digunakan rata-rata TGS2610, jika terjadi kebocoran gas maka suhu pada heater sensor akan merubah resistensi pada sensor. Hasil sensor selanjutnya akan merubah sinyal-sinyal dan akan dikonversi oleh rangkaian ADC. Output ADC akan diolah oleh mikrocontroller dan ditampillan dalam bentul lampu (LED) dan IC perekam sebagai alarm atau buzzer yang cukup keras. Jika alarm berbunyi artinya telah terjadi kebocoran gas. Hebatnya lagi di negara maju alat detector ada yang sudah dilengkapi dengan fasilitas sending SMS Server ke nomor pemilik rumah yang sudah diseting saat membeli pertama kali. Jika pun terjadi kebocoran gas, meskipun pemilik rumah sedang tidak ada di rumah akan mengetahui kebocoran gas di rumahnya karena menerima SMS dari alat gas detector miliknya. Dengan demikian pemilik rumah dapat segera pulang untuk menyelamatkan rumahnya dari kebocoran gas. Ada 3 lampu LED pada gas detector, antara lain: Merah, Hijau dan Kuning. Masing-masing memiliki arti yang berbeda. Merah berarti gas detector dalam keaadan normal/ standby, sedangkan kedip-kedip hijau disertai dengan bunyi alarm keras menandakan terjadinya kebocoran tabung gas dan terakhir warna kuning berarti terjadi ketidaksesuaian/ error pada alat gas detector tersebut. Jika itu yg terjadi, cabut stop kontak dan colokan kembali. Jika masih juga, bawa ke service center terdekat. Umumnya garansi hanya 1 tahun.

Cara pemasangan alat gas detector ini pun terbilang mudah. Usahakan dengan jarak 2 meter dari tabung gas LPG, pasang saja di tembok layaknya saklar listrik sehingga memudahkan dalam memantau. Alat ini pun cocok sekali digunakan untuk perumahan, villa, Hotel, apartemen, rumah makan, perusahaan dan lain sebagainya. Semoga pemerintah segera membuat gas detector gas dalam jumlah masal, syukur jika dibagikan gratis ke masyarakat. Sehingga tidak ada lagi ledakan tabung gas yang merenggut korban, minimal dapat meminimalisir ledakan tabung gas. Amin.

Friday 1 October 2010

Modifikasi dan Optimalisasi Windows 7

DATA BUKU:
Judul Buku : Langkah Praktis Modifikasi Windows (Ayu buat Windows-mu tampil beda) + CD Aplikasi
Penulis : Eri Bowo
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan : Pertama, Juli 2010
Halaman : 286

Siapa yang tidak terpana ketika melihat tampilan notebook atau komputer berbeda dari orang lain? Bagi kalangan anak muda, tentu menjadi kepuasan batin tersendiri. Masalahnya terkadang kita tidak mengerti bagaimana cara melakukannya. Untuk itu buku "Langkah Praktis Modifikasi Windows menjawab semua itu. Tidak hanya sebatas membahas bagaimana cara memodifikasi tampilan Windows 7 semata tetapi juga banyak trik dan tips yang jarang orang ketahui.

Secara global buku ini terdiri dari empat pembahasan. Pertama pengenalan bagi mereka yang mungkin mengalami kesulitan menggunakan operating system (OS). Terutama bagi yang baru migrasi dari Windows XP ke Windows 7 karena tidak semua orang cepat familiar dengan Windows 7. Begitu juga dengan fitur-fitur yang sebelumnya tidak terdapat di Windows XP. Menggunakan bahasa lugas serta tidak menggurui, terlebih dengan adanya CD pendamping aplikasi membuat siapapun dengan mudah mempraktekannya.

Sedangkan pada bab selanjutnya, dibahas pula bagaimana membuat cadangan sistem (backup system) dan system restore yang berguna jika suatu waktu terdapat kesalahan dan terjadi error pada OS, maka dapat dilakukan kembali restorasi (pengembalian) OS seperti sedia kala saat kondisi pertama backup system atau system restore dibuat. Menariknya backup system pun dapat dilakukan secara online dan gratis. Sehingga dapat membuat waktu lebih efisiensi tanpa harus melakukan instal ulang beserta dengan aplikasi tambahan yang diperlukan.

Khusus dua bab, bab tiga dan bab empat penulis buku membahas tuntas bagaimana melakukan modifikasi tampilan Windows 7 agar terlihat lebih unik dan keren. Sebut saja aplikasi BumTop Pile Dekstop 3D di halaman 123. Seperti namanya aplikasi ini akan membuat shortcut yang ada di desktop menjadi tiga dimensi, tidak hanya itu terdapat juga widget tambahan seperti Facebook dan Twitter yang juga dapat dijadikan slideshow.

Semua orang pun sepakat bahwa OS Windows 7 sedikit lebih ringan dari pada pendahulunya Windows Vista dalam kecepatan akses, terlebih dengan interface yang sangat animatif dan intuitif yang disuguhkan Windows 7 apalagi dengan banyaknya keluhan para pengguna Vista yang mengeluhkan ada beberapa aplikasi tidak kompatibel. Maka di buku ini juga dikupas bagaimana melakukan optimalisasi sistem secara aman agar benar-benar Windows 7 prima dan tidak lelet atau not responding saat digunakan. Adapun di penghujung buku, disajikan beraneka ragam tips dan trik serta bagaimana melakukan modifikasi instalasi Windows 7.

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog