Friday 22 May 2020

Kenali Dulu Virusnya, Baru Kalian Paham Apa yang Harus Dilakukan

PERNAH ada temen yang nanya ke aku, “Mas, kamu tuh nggak takut apa yah setiap hari ke Tanah Abang terus?” Aku jawab, simple aja sih “Aku lebih takut mati kelaparan daripada mati kena virus corona.” 😁 Sekilas kalo yang nggak kenal aku pasti langsung men-just kalo aku tuh orang yang nantang dan nggak nurut pemerintah.

Sebentar. Baca dulu makanya sampe selesai biar kalian nggak gagal paham. 😜Aku juga awalnya takut seperti kebanyakan orang. Saking takutnya.. awal-awal virus corona ini masuk ke Indonesia, pas aku batuk dikit tak kira kena virus corona, demam dikit tak kira kena virus corona, sakit tenggorokan dikit, tak kira kena virus corona. Lucukan?! 😅 Padahal bisa jadi itu semua dampak karena imun tubuh yang melemah karena ketakutan dan stres yang berlebihan sama si virus ini. 🤧

(Physical Distancing di Commuter Line)

Sampe akhirnya.. aku dikasih tau video YouTube Anang dan Ashanty sama adik kandungku yang kebetulan sekolah di kebidanan. Sebetulnya males banget promoin cahnnel mereka karena aku nggak terlalu suka juga. Kalian search aja sendiri yah videonya yang narasumbernya itu pakar virus atau virology, siapa lagi kalo bukan Dr. Mohammad Indro Cahyono. Ada dua video kalo belum dihapus atau di-banned sama YouTube. Udah pada bisakan cara carinya di YouTube? Masa harus diajari sih. 😅

Kenali Dulu Virus Corona Itu Seperti Apa
Dari situ aku merasa tercerahkan. Terbuka mata, hati, dan pikiran. Oh, begini. Oh, begitu. Sampai akhirnya aku paham bahwa corona virus itu nggak jauh beda sama flu biasa pada umumnya yang bisa sembuh kalo imun tubuh kita kuat.

Makanya nggak heran pas awa-awal menteri kesehatan Terawan Agus Putranto bilang, masyarakat nggak usah panik dan takut karena virus ini bisa sembuh dengan sendirinya. Beliau ini tentara juga seorang dokter lho! Ngomong pasti ada data dan dasarnya. Aku sih lebih percaya pak Terawan daripada media. 😅

Ibarat kalo kalian mau perang, kalian harus tau dan paham betul kelebihan dan kelemahan musuh kalian itu. Jangan cuma ikut-ikutan tapi nggak ngerti alasan di belakang itu. Kalo sudah kenal, paham, dan ngerti, kalian akan tau apa yang harus dilakukan. Aku coba tulis intinya aja yah, karena nggak mungkin menulis dan menerangkan semuanya di sini.

(Hampir Setiap Hari Aku ke Tanah Abang)

Bahwa virus ini ada emang bener ada. Kalo mengutip podcast Deddy Corbuzier media pemberitaan mainstrem cenderung lebih menakut-nakuti masyarakat ketimbang menawarkan solusi. Corona virus itu ada, iya, ada. Tapi, apakah benar orang yang meninggal dunia itu semua murni karena virus corona? Belum tentu. Rata-rata yang meninggal dunia karena penyakit bawaan, umur, dan imunitas yang melemah. Discalimer, di sini bukan berarti aku nggak empati sama korban meninggal dunia. Sebaliknya, respek dan sangat empati.

Cuma sampe kapan kita mau di rumah aja? Tiga bulan, empat bulan, lima bulan atau satu tahun? Sampe vaksin ditemukan bro! Menurut Dr. Tirta, vaksin itu uji coba dan prosesnya sangat lama, lho! Paling cepet 15 tahun. Buka mata kalian semua.

Terus tiba-tiba nongol Bill Gates yang katanya nemuin vaksin dan bisa dibeli oleh semua negara Januari 2021. Aku sih ogah kalo divaksin. Situ mau divaksin? Liat aja kolom commentar di Instagram Bill Gates. Banyak yang menolak, lho! Bahkan sampe dihapusin tuh comment yang nggak sependapat. Rajin amat, yah. 😁

Di rumah aja selama tiga bulan aja kita udah engapkan? 🤧 Engap duit buat makan, apalagi mereka yang pekerja harian dan informal seperti pedagang kaki lima, penjual bakso, penjual somay, dan masih banyak lagi masyarakat kecil yang butuh pertolongan. Pemerintah juga nggak bisa terus-terusan kasih bantuan. Bisa habis anggaran dan makin banyak nanti utang negara.

Ingat, yang harus dilindungi adalah golongan lansia dan anak-anak. Makanya, sekarang pemerintah membolehkan adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk orang sehat di bawah usia 45 tahun boleh keluar dan tetap bekerja.

Solusinya emang udah pas, hidup berdampingan dengan corona, tidak menyerah, dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti pakai masker, rutin cuci tangan, istirahat cukup, olahraga, jaga jarak, makan-makanan bergizi dan lain sebagainya. 😊

Kenali Penularan Virus Corona
Satu-satunya penularan virus corona ini menurut Dr. Mohammad Indro Cahyono seorang pakar dan ahli virus mengatakan lewat droplet alias percikan ludah dari lawan bicara penderita corona. Di sinilah arti dan peran penting sebuah masker. Makanya, kalo aku ke stasiun Tanah Abang menghindari sebisa mungkin ngobrol sama orang meskipun pake masker.

Jadi buat Ibu kalo mau belanja, ya, nggak ada masalah asal jaga jarak dan gunakan masker yang standar dan sesuai. Jangan lupa juga rajin-rajin ganti atau cuci maskernya, yah. Kalo nggak belanja, keluarga mau makan apa? Order online terus? Kalo orang kaya nggak masalah duitnya banyak, kalo orang ekonomi menengah bawah bisa engap bro!

Buat bapaknya kalo mau kerja, ya, kerja aja. Toh pemerintah udah melonggarkan, lho! Jangan lupa juga pake masker dan berdo’a sebelum keluar rumah. Kalo yang punya bayi, balita, atau anak kecil, jangan lupa setiap kali pulang ke rumah cuci tangan. Baju langsung masukan ke mesin cuci dan mandi. Jangan langsung interaksi seperti menggendong dan mencium anak dulu.

Matikan TV jangan nonton berita! 😜 Sebab, sepengamatanku, selama ini berita 90% isinya corona dan lebih ke menakut-nakuti masyarakat. Sampe bosen dan muntah aku nontonnya. Padahal banyak juga berita lain yang bagus buat diangkat. Mengapa porsi corona lebih banyak 90%? Tanda tanya besar sih buat aku sebagai anak yang dulu pernah kuliah di jurusan broadcasting.

Ini yang bikin parno dan imunitas masyarakat justru terus drop. Mestinya diedukasi juga dong kalo corona ini virus berbahaya kalo menimpa lanjut usia, anak-anak, dan orang yang ada risiko riwayat medis.

Baca Juga Tips Sederhana: Aman Dari Penularan Virus

Apa Yang Harus Dilakukan Kalo Tertular Virus Corona?
Tentu jangan panik. Ingat, ketika kalian panik maka imunitas tubuh akan menurun. Kalo imunitas tubuh turun, maka virus yang akan menang melawan imunitas atau antibodi kalian.

Rajin-rajin minum vitamin C atau vitamin E. Bagusnya vitamin C alami seperti jus jeruk. Kalo vitamin E ada di buah alpukat atau pepaya. Murah dan gampang didapat. Makanya, jangan heran kalo sekarang vitamin C dan E sejak pandemi corona harganya naik berlipat-lipat. Pake vitamin alami aja untuk pencegahan.

Terus, kalopun kamu sudah terkena coronavirus gejalanya ada yang hanya ringan aja, yang mana itu bisa sembuh dengan sendirinya. Asal rajin minum vitamin C atau E dan minum obat sesuai gejala. Misal, kalo sakit kepala, ya, minum paracetamol atau minum obat penurun demam. Istirahat yang cukup dan minum air bening yang cukup. Jangan parno dan paranoid berlebihan intinya.
(Aplikasi Halodoc di Smartphone)

Bisa juga konsulasi ke dokter secara online. Sekarangkan zamannya sudah canggih, tuh. Apa-apa serba online dan ada di genggaman samrtphone kalian. Coba konsultasi dulu ke aplikasi kesehatan, yang populer seperti aplikasi Halodoc. Kalo pun nanti terindikasi gejala virus corona berat, aplikasi Halodoc bakal kasih saran Rumah Sakit rujukan terdekat sesuai saran Kementerian Kesehatan.

Semoga sedikit informasi ini bisa bermanfaat buat kalian semua. Khususnya buat mereka yang terlalu paranoid dan lebay berlebihan sama virus corona yang justru bikin mereka stres sendiri. Akhir kata, salam blogger! ● Dede Ariyanto

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog