Wednesday 8 July 2015

BRID Bikin Acara Bukan Buka Puasa Biasa

Ada yang beda buka puasa bareng teman-teman Blogger Reporter Indonesia (BRID) di Warung Daun Cikini, Jl. Cikini Raya No. 26, Jakarta Pusat (7 Juli 2015) lalu. Biasanya, hanya saling sapa di dunia maya, kali ini bisa bertemu secara langsung. Rasanya senang sekali Beberapa dari mereka pun ada yang sudah saya kenal tapi juga masih ada yang belum. Ini adalah momen yang tepat dan spesial untuk berkenalan satu sama lain. Sekalian ajang silaturahmi antara sesama anggota dan pengelola atau admin Komunitas BRID.

Seperti biasa, para peserta terlebih dahulu harus mengisi daftar hadir dengan cara tanda tangan pada namanya masing-masing. Nampak sibuk mbak Ani Berta di depan laptopnya, di sampingnya ada mas Ulish Anwar. Di ruang tengah Warung Daun, terlihat antrian pendek namun tetap tertib. Satu persatu peserta mengisi daftar hadir. Setelah menunggu beberapa saat tak lama acara pun dimulai. Pembawa acara kali ini dibawakan oleh mas Ulish Anwar yang mengenakan baju batik coklat kala itu dengan setelah celana warna hitam tampak piawai membawakan acara.
Mbak Ani Berta dan Mas Ulish Anwar Sedang Sibuk

Acara pertama adalah pemberian testimoni dari teman-teman BRID. Ada 10 orang terpilih dan dipersilahkan maju ke depan oleh mas Ulish Anwar untuk memberikan testimoninya satu-persatu. Beruntungnya, saya terpilih satu di antara mereka. Walau tak terpilih sebagai peserta testimoni terbaik Pemenang testimoni terbaik adalah mbak Nunik Utami Ambarsari yang beruntung mendapatkan gadget keren Xiaomi Redme 2. Selamat yah mba.. Dalam testimoni setidaknya mengungkapkan pandangan peserta terhadap komunitas BRID, manfaat bergabung dengan BRID, suka dan duka di BRID, admin favorit BRID. Dan ketika ditanya siapa admin terfavorit di BRID, semuanya menyebut nama mas Ahmed Tsar Blenzinky

Dalam acara buka puasa bersama ini, ada blogger yang datang dari Garut loh, mas Ipan Setiawan namanya. Katanya, berangkat dari Garut jam 7 pagi menggunakan Bus dan sampai Jakarta sekitar jam 3 sore. Luar biasa, kan? Kebetulan mas Hazmi upload video testimoni teman-teman BRID di akun YouTube pribadinya. Ternyata ada video narsis saya juga Dari sosok blogger mas Ipan yang datang jauh dari Garut, saya jadi lebih bersemangat, termotivasi dan terinspirasi pastinya. Bayangkan, kalau tidak semangat apa namanya datang jauh-jauh dari Garut. Yuk, kita yang tinggal di Jabodetabek jangan kalah dengan mas Ipan yah.. Thank you, you are inspiring us.
Testimoni Teman-Teman Blogger pada Komunitas BRID

Sembari menunggu waktu bedug magrib tiba, beberapa hidangan lezat nan menggoda pun tersaji di atas meja. Acara dilanjutkan sambutan dari mas Hazmi Fitriasa atau yang akrab disebut Hazmi Srondol, Founder dari BRID. Dalam sambutannya, mas Hazmi bercerita awal mula berdirinya Blogger Reporter Indonesia (BRID) bermula dari kegelisahaan banyaknya penulis-penulis anonim di internet yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Siapa Tak Tergoda dengan Aneka hidangan Makanan Lezat Ini?

Dilanjutkan dengan sejarah awal mulanya internet dunia dan bapak Internet Indonesia, Indar Atmanto. Ide dasar awal internet Indonesia berkat pak Indar Atmanto. Berkat jasa beliau pulalah internet di Indonesia menjadi semakin berkembang seperti saat ini. Sayang, beliau sedang tersandung kasus perizinan frekuensi 3G dan sekarang masih mendekam di Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin, Bandung.
Do'a, Dukungan dan Gerakan Bebaskan Bapak Indar Atmanto

Masih menurut mas Hazmi, dirinya turut prihatin dengan nasib yang menimpa mantan Diretur Utama IM2 pak Indar Atmanto. “Kita sebagai blogger semestinya memberikan dukungan penuh pada beliau,” ujarnya. Bahkan Onno W Purbo saja pun sudah membuat petisi online untuk mendukung dan membebaskan pak Indar Atmanto yang bisa diakses melalui bebaskania.tk Siapa yang tak kenal dengan Onno W Purbo, pakar dan praktisi IT yang tak diragukan lagi kemampuannya.

Dalam petisi tersebut, menurut pak Onno W Purbo, tidak ada keharusan sebuah Internet Service Provider (ISP) untuk memiliki ijin frekuensi 3G. Sebuah ISP dapat menyewa, secara sah, bandwidth ke operator 3G tanpa perlu ijin frekuensi 3G. Jika itu dianggap melanggar hukum atau tindakan korupsi maka lebih dari 300 ISP yang ada di Indonesia harus mematikan layanan internet mereka karena tidak sesuai dengan UU berdasar keputusan MA pada pak Indar Atmanto. Secara tidak langsung maka bisa timbul “kiamat Internet” di Indonesia.

"Operator pertama kali yang bisa bikin kita internetan melalui handphone adalah IM3," kenang mas Hazmi. Dulu tahun 98-an memiliki situs atau website adalah sesuatu yang keren banget. Harga untuk pembuatannya pun masih mahal sekali. Baru pada awal 2000-an hancurlah era dot com dengan munculnya blog gratis. Zaman dulu menjadi blogger sangat sulit sekali dengan keterbatasan alat dan koneksi. Berkat Indosat saat itu IM3 yang menjadi akses pioner internet. Bahkan mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tentang pengembangan internet Indonesia. Sambutan Mas Hazmi ditutup dengan kalimat, “Jadilah pembuat konten jangan hanya penikmat konten”.
Mas Hazmi Fitriasa atau yang akrab disebut Hazmi Srondol, Founder dari BRID

Dalam buka puasa bersama berang BRID hadir bu Amy Atmanto, desainer ternama di tanah air yang juga istri dari bapak Indar Atmanto. Beliau masuk 100 wanita Inspiratif Indonesia versi Kartini Award 2011. Dalam sambutan beliau meminta do’a dan dukungan rekan-rekan blogger terkait kasus yang menimpa suaminya pak Indar Atmanto yang sedang mencari keadilan disertai isak tangis bu Amy. Sontak, suasana menjadi hening dan haru. “Hingga saat ini, nasib bapak masih menunggu putusan dari MA yg sudah di-submit sama MA dua bulan lalu. Dan bapak nitip salam dan bangga buat kalian semua teman-teman blogger,” di akhir sambutannya sembari mengusap air mata dengan tisu di tangannya.
Sambutan Ibu Amy Atmanto Istri Dari Bapak Indar Atmanto

Buka puasa bersama tak afdol rasanya tanpa siraman rohani atau kultum. Ada pak Ruli Nasrulla biasa akrab disapa dengan Kang Arul, siap memberikan pesan penting dalam ceramah beliau. Setidaknya, selama beliau menyampaikan pesannya saya mencatat ada lima point dari isi ceramah. Tapi tunggu dulu, sebelum dilanjutkan, selang beberapa menit BRID kedatangan tamu istimewa Yenny Wahid, putri kedua dari almahum Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur). Seketika itu juga teman-teman BRID berhamburan dari meja dan kursi tempat duduk mereka. Bak wartawan profesional, tak mau ketinggalan mengabadikan momen-momen penting tersebut. Sebagian ada yang memotret sebagian lain ada yang merekam video dengan kamera ponselnya masing-masing. Ada juga yang meminta foto bareng
Maaf, Saya Numpang Narsis Dulu Bareng Bu Yenny Wahid

Setelah suasana tenang kembali, baru Kang Arul melanjutkan ceramahnya. Kang Arul sih santai saja menanggapi reaksi teman-teman BRID bahkan senang karena jatah waktu ceramahnya berkurang, candanya disertai tawa. Point pertama, menjadi seorang blogger menurutnya harus berani. Utamanya berani menyuarakan kebenaran.

Kedua, harus respek. Respek kepada diri sendiri dan juga orang lain. Kaitannya dengan blogger berarti kita harus menghormati pembuat konten. “Jangan asal copy paste,” tegasnya. Apalagi mengaku-ngaku karya pribadi orang lain. Itu harus dihindari.

Point ketiga, seorang blogger juga harus bisa menginspirasi. Tidak sekedar menulis tapi juga dapat memberikan efek atau manfaat terhadap para pembacanya.

Point keempat, jangan pernah puas dan teruslah belajar. Apalagi sombong dan merendahkan orang lain itu jangan. Umumnya sifat dasar manusia mudah puas dan mudah sombong, merasa paling pintar dan menganggap yang lain tak lebih pintar dari dirinya.

Adapun point kelima atau point terakhir, menjadi seorang blogger bukan sekedar sampingan, tapi juga bisa menjadi profesi utama. Banyak yang sudah membuktikannya, betapa menjadi seorang blogger itu sangat menguntungkan. Tak usah jauh-jauh, saya melihat mbak Ani Berta yang juga admin di komunitas BRID telah membuktikannya. Rekam jejaknya dalam dunia per-bloggan patut dan layak untuk ditiru. Di sela-sela sesi testimoni awal-awal acara, tak semua peserta sadar secara tak langsung mbak Ani Berta memberikan tips singkat bagaimana menjadi seorang blogger profesional. Cukup sederhana. “Setelah selesai liputan pulangnya langsung aja buka laptop dan buat reportasenya ya teman-teman. Jangan nunggu ditagih-tagih dulu, yah”. Saya masih ingat itu.

Setelah puas menyantap hidangan buka puasa yang lezat-lezat, giliran saatnya menunaikan ibadah shalat magrib di tempat yang sudah disediakan. Seusai menunaikan ibadah shalat magrib dan inilah saat yang ditunggu-tunggu dan mendebarkan Bagaimana tidak, pemenang lomba live tweet kali ini yang beruntung akan membawa pulang Smartphone Xiaomi Redme 2. Yah…kalah lagi pemenangnya adalah mas Deny Andis. Selamat yah mas. Mungkin belum rejeki saya. Tidak sampai di situ, untuk penulisan reportase terbaik buka puasa bareng BRID juga akan diganjar dengan hadiah Smartphone. Siapakah dia yang bakal beruntung? Hanya Allah saja yang tau Akhirnya saya ucapkan terimakasih banyak BRID dan teman-teman semua semoga reportase ini bermanfaat dan salam blogger.
Keceriaan dan Kebahagiaan Buka Puasa Bareng BRID

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog