AKU termasuk orang yang suka banget makan daging. Apalagi kalo daging-nya itu kualitasnya premium. Pasti nggak ragu dan pasti lahap banget sih makannya. Biasanya, kalo kita lagi ada rejeki sesekali suka makan di restoran yang menyediakan menu bakar dan rebusan gitu. Kadang juga suka bikin sate ala Taichan di depan rumah.


Kadang kalo pas di restoran yang ada menu bakar-bakaran aku suka heran kenapa dagingnya itu cepet banget yah matengnya. Mau itu dibakar atau direbus sama aja. Nah, pertanyaan itu akhirnya terjawab pas aku ikutan event blogger beberapa hari lalu di Puri Indah Mall.

JUJUR aku tuh nggak nyangka lho kalo ternyata hubungan diplomatik Amerika sama Indonesia udah selama ini. Sudah 70 tahun bok. Kalo itu umur manusia, udah kakek-kakek dan nenek-nenek pasti yah hihi. Aku baru tau dan kudet banget nih. Jangan-jangan kamu pun sama. Toss dulu kalo gitu kita samaan.

Terus, kalian pasti pada penasaran dong selama ini udah apa aja program atau target yang tercapai dari hubungan diplomatik ini. Oh.. banyak banget sob kalo disebutin satu-satu. Secara garis besar aja yah. Mulai dari bidang politik, ekonomi, keamanan, lingkungan, sampe pendidikan.


Dalam rangka merayakan semua itu, bertempat di swalayan Kem Chicks yang ada di Jakarta, kita merayakan hubungan diplomatik ini sekaligus ngenalin kuliner khas Indonesia yaitu tumpeng dan filosofisnya ke temen-temen media dan food blogger kayak aku salah satunya hehe.

Kenapa ngerayainnya di Kem Chicks? Mungkin.. ini mungkin lho yah. Di swalayan ini salah satunya yang banyak ngejual produk-produk dari Amerika. Jadi kayak ngewakilin gitu deh. Di acara ini juga dihadiri oleh Kafi Kurnia selaku Managing Editor di Peka Consult, Inc sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dan juga Mr. Garret MacDonalds sebagai atase pertanian dan perdangangan Kedutaan Amerika.

SEMPET ragu sih pas diajak teman buat makan di restoran seafood yang ada di Cibubur. Pertimbangan pertama, karena lokasinya cukup jauh. Kedua, aku belum tau apakah bisa dijangkau sama kendaraan umum sejuta umat seperti KRL dan sejenisnya. 🤓

Setelah browsing dan buka peta Google Map, ternyata tak sejauh yang aku bayangkan. Dari stasiun Jurangmangu transit di stasiun Tanah Abang, turun di stasiun Pondok Cina, dilanjut sama kendaraan ojek online atau taksi online juga bisa. Jaraknya ternyata cuma 12 Km.


Karena aku doyan makan seafood, terus rencana mau mampir juga sekalian di rumah paman yang lokasinya deket-deket situ, akhirnya, okelah akupun mau diajak makan di sini. Lokasinya tepatnya sih ada di Jalan Kali Manggis No.100 A, Jatisampurna, Jatikarya, Jatisampurna Kota Bekasi, Jawa Barat – 17435.

JUJUR, biasanya kita kalo nongkrong sukanya di Startbucks Sarinah atau di Dunkin' Donuts, Gadjah Mada, Jakarta. Sekedar buat nge-blog, upload video, atau mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan koneksi internet kenceng. Tapi setelah pindah di Bintaro, sudah tidak pernah lagi nongkrong di sana. Alasan utamanya jelas karena lokasinya yang jauh. Kalo dulu sih cuman 15 menitan aja sudah sampe.

Beberapa hari ini, kita seneng banget dapet info dari salah satu teman blogger sekaligus dosen yang hobby banget jalan-jalan yaitu mbak Donna. Telisik dan usut punya usut, baru dibuka tempat hangout yang asyik namanya The Passport Cafe.

Tak usah berfikir lama, kita pun langsung segera cap-cus ke sana. Hanya dua stasiun dari stasiun Jurang Mangu menggunakan Commuter Line atau KRL (Kereta Rel Listrik) dan turun di stasiun Rawa Buntu disambung ojek online atau taksi online kita udah sampe.

Hanya saja emang lokasinya agak jauh dari stasiun Rawa Buntu. Aku ukur menggunakan aplikasi Google Map jarak dari stasiun Rawa Buntu ke lokasi 11 Km. Mungkin, beruntung kalo kamu lokasinya deket-deket situ. Tapi, di pintu keluar stasiun Rawa Buntu aku liat ada sih angkutan umum. Nah, kalo pengen lebih murah lagi kamu bisa ngeteng menggunakan angkutan saja. Bisa juga barengan temen maksimal emapt orang naek Uber atau Grab. Jatohnya lebih murah, kan? :)

BUAT kamu yang suka nongkrong, sesekali boleh dicoba tempat makan baru di Mall Artha Gading, Jakarta Utara. Tempat atau lokasinya ada di Lobby Cina, bersebelahan dengan Seven Eleven. Konsep yang ditawarkan di tempat makan ini adalah, “One Stop Entertainment”. Yang memiliki arti, tidak hanya sekadar tempat makan biasa. Di sini, kamu juga bisa hangout bahkan juga shopping.


Menariknya, KINCIR buka 24 jam nonstop. Walau pun di kota besar seperti Jakarta, masih sedikit loh tempat makan yang buka hingga 24 jam. Ini adalah peluang bisnis yang masih sedikit orang lakukan. KINCIR menawarkan sesuatu yang berbeda.

BEBERAPA hari yang lalu, saya berkunjung ke restaurant Pingoo. Sesuai dengan namanya, di restaurant ini ada penguin yang imut, lucu, lagi menggemaskan. Saya pun menjadi orang yang beruntung berkesempatan memberi makan penguin-penguin itu. Bagi saya, seumur hidup, kali pertama baru liat penguin. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga.


Bagi para aktivis pecinta satwa atau mereka yang anti dengan ‘eksploitasi’ binatang, apalagi itu adalah binatang langka seperti penguin, jujur tidak setuju atau memprotes konsep yang ditawarkan oleh Pingoo restaurant. Tapi sebelum berkata: “Kenapa gak dilepas aja sih, ke habitat aslinya. Kan, kasihan!” sebaiknya baca dulu postingan saya sampai selesai.

SESEKALI makan di luar itu perlu, loh. Kadang-kadang saya bingung atau bosan makan dengan menu yang itu-itu saja. Bagi saya, makan bukan hanya sekadar makan. Memilih tempat makan yang bagus menurut ahli sedikitnya harus terpenuhi satu di antara tiga unsur ini. Pertama, tempatnya harus bagus. Kedua, pelayanan atau service-nya harus memuaskan dan ketiga menu makanan dan minumannya harus enak. Kalau satu di antara ke-tiga unsur tersebut sudah terpenuhi, maka tempat makan atau restaurant tersebut bisa disebut sebagai tempat makan idaman.


Melihat tempatnya yang cozy alias nyaman banget, pantas saja tempat ini disebut dengan Batik Lounge. Berada di kawasan elit Grand Kemang, Jl. Kemang Raya 2H, Jakarta Selatan, Batik Lounge menawarkan satu konsep yang berbeda.

KOTA Pangkalpinang selain memiliki banyak destinasi wisata yang meliputi sejarah dan budaya jangan lupakan juga terkenal akan wisata kulinernya. Salah satunya adalah wisata kuliner Mie Koba. Jika Anda suka atau pecinta makanan yang terbuat dari Mie maka Mie Koba layak dan harus dicoba. Hanya di sini, di Pangkalpinang kita bisa mencicipi Mie Koba yang legendaris itu. Tidak di tempat lain atau di daerah manapun.


Mie Koba sekilas bila diperhatikan, tak jauh berbeda memang dengan mie kebanyakan. Eits, tunggu dulu. Apa yang membuat Mie Koba menjadi begitu spesial hingga selalu dicari oleh wisatawan yang berkunjung ke kota Pangkalpinang adalah karena rasanya yang khas dan sejarah yang terkandung di dalamnya.

Jika berkunjung ke kota Bangka atau Pangkalpinang, sempatkanlah untuk mampir dan makan Mie Koba di sini. Teman saya yang satu mobil bernama mas Adi Onggoboyo berkata, “Kalo belum mampir dan makan Mie Koba, berarti kamu belum ke sini,” candanya sambil tertawa lebar.

APA yang terpikir olehmu setelah membaca judul postingan blog di atas? Ada sesuatu yang tidak biasa pastinya. Sedikitnya, minimal ada dua hal yang ada dalam benakmu. Pertama, mungkin tempat atau restoran mewah di mana kita buka puasa bersama. Kedua, bisa jadi makanan-minuman atau hidangan buka puasa yang begitu lezat dan menggugah selera.

Itu semua bisa dimaklumi dan sudah manusiawi. Tetapi bukan itu. Alasan saya memberikan judul tersebut karena saya berbuka puasa dengan orang-orang yang memiliki energi positif. Orang-orang yang memiliki character building yang hebat. Orang-orang yang memiliki kepemimpinan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Singkat kata hasil atau output dari pendidikan terbaik lulusan alumni Sampoerna Academy.

SEBENTAR lagi kita akan memasuki bulan suci puasa atau Ramadhan. Umumnya, saat bulan puasa hampir semua restoran atau tempat makan penuh dengan acara buka bersama atau bukber. Apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta. Nah, bagi kamu yang bingung cari tempat buka puasa yang asyik dengan menu lezat, bisa simak postingan artikel saya berikut ini.


Adalah restoran atau tempat makan SUKIYA. Meskipun sekelas restoran, tapi jangan salah harga makanan di sini bersahabat semua. Dijamin tidak membuat kantong bolong alias kanker (kantong-kering).

Sesuai dengan namanya, SUKIYA, adalah restoran Jepang “Gyudon” (Beef Bowl). Kalau masih ada yang belum tau apa itu Gyudon atau Beef Bowl, menurut Wikipedia adalah makanan Jepang jenis donburi, berupa semangkuk nasi putih yang di atasnya diletakkan irisan daging sapi tipis dan bawang bombay yang sudah dimasak dengan kecap asin dan gula. Sebagai penyedap, di atasnya sering ditambahkan asinan jahe (benishoga), campuran rempah dan cabai yang disebut shichimi, atau telur ayam mentah sesuai dengan selera.