Wednesday 17 October 2018

Ketika Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maju, Tak Semuanya Jelek

SEKARANG ini yah, apa-apa serba instan dan gampang. Mulai dari sarana transportasi, dunia perbankan, teknologi, kuliner, semua sudah praktis dan mudah.

Di satu sisi, sangat menguntungkan manusia memang, tapi di sisi lain membawa dampak perubahan negatif pada diri manusia.

Kita ambil contoh, misalnya dalam hal teknologi naik tangga, sekarang sudah ada lift atau eskalator. Jujur, kalau kamu lebih pilih yang mana? Pasti pilih lift dan eskalator daripada naik manual anak tangga meskipun hanya naik satu lantai.

Tanpa sadar, ini membawa dampak badan kurang gerak yang kalau terlalu sering juga nggak bagus. Kalau bisa sih, gunakan eskalator atau lift saat dibutuhkan aja, kalau ada anak tangga gunakan anak tangga aja. Aku soalnya kalau di stasiun begitu, lebih memilih menggunakan tangga daripada eskalator.

Tapi nggak semuanya yang instan-instan juga buruk atau negatif. Aku ambil contoh dalam dunia farmasi atau obat-obatan dan doktor, kemajuan teknologi nyatanya membawa dampak yang luar biasa buat manusia.

Mungkin, 50 tahun yang lalu orang nggak ada yang menyangka kalau transplantasi hati bisa dilakukan. Di abad modern ini transplantasi hari sudah bisa dilakukan bahkan cangkok jantung pun udah bisa.

Begitu juga dengan dunia farmasi obat-obatan termasuk obat tradisional dan herbal mengalami kemajuan pesat berkat adanya teknologi.

Ngomongin soal jamu herbal, aku jadi keinget jaman dulu suka sekali minum wedang jahe. Apalagi kalau lagi flu, masuk angin atau pas capek dan hujan. Rasanya itu seger banget kalau minum wedang jahe.

Cuman cari bikinnya lama-lama repot juga yah. Harus bakar jahenya dulu, terus digeprek dan dimasak dalam panci yang berisi air mendidih seperlunya, belum kalau ngga ada gula merah atau gula aren harus beli ke warung dulu.

Untungnya pas aku jalan-jalan ke farmer market yang ada di BXchange mal Bintaro ngeliat ada herbadrink sari jahe. Langsung seketika itu juga aku ambil dan baca. Nggak pikir lama aku beli aja harganya juga murah cuma Rp 12.800 isi 5 sachet.

sari jahe
(Herbadrink Sari Jahe)

Kalau dihitung secara matematika satu sachet-nya berarti Rp 2.500-an. Kalau menurut aku murah, daripada repot-repot bikin rajikan wedang jahe sendiri.

Masih bahas harga nih. Setiap swalayan, toko atau mall mungkin harganya berbeda-beda yah. Jadi jangan protes kalau harganya nggak sama 😁. Yang jelas sih kalau pun selisih nggak banyak, paling Rp 500 perak.

Oh iya by the way buat kalian yang nggak tau manfaat jahe aku coba sebutin meskipun singkat yah. Manfaat jahe itu bisa meredakan nyeri dan sakit, menghilangkan mual, melawan peradangan rematik dan osteoarthritis, kaya antioksidan untuk perangi risiko penyakit kronis, mengendalikan kadar gula darah diabetes, dan menurunkan berat badan.

Rasanya juga banyak ada rasa yang dulu pernah ada sari jahe, sari temulawak, dan sari lidah buaya. Tinggal kamu sesuaikan aja kamu suka rasa apa? Kalau temulawak cocok buat obat nafsu makan. Jadi, inget pas kecil dulu kalau nggak doyan makan suka dibuatin jamu temulawak.

Cara penyajiannya pun unik. Bisa dingin atau hangat. Sesuai sama selera kamu. Kalau pas cuaca lagi panas jelas dingin lebih seger kalau pas udara dingin atau hujan hangat lebih nikmat.

Kalau aku sih suka yang sari jahe. Kalau kamu? Udah dulu yah untuk postingan hari ini. Semoga bermanfaat. Akhir kata. Salam blogger! ● Dede Ariyanto

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog