Monday 25 November 2019

Yuk, Maen ke Teamlab Future Park Jakarta Sekaligus Donasi Buat Sekolah Drisana

MASIH banyak dari kita yang memandang sebelah mata anak-anak berkebutuhan khusus atau biasa disingkat dengan ABK. 😭 Padahal, mereka juga punya hak yang sama layaknya anak normal pada umumnya. Ironinya lagi, masih ada orang tua merasa malu jika punya anak berkebutuhan khusus. Sebaliknya, mestinya mereka orang tua semestinya memberikan perhatian lebih sama anaknya yang berkebutuhan khusus. 😊


Tidak selamanya anak berkebutuhan khusus jauh tertinggal dengan anak-anak normal pada umumnya dalam hal akademik. Bagaimana pun juga, kita tau dengan Azkanio Nikola Corbuzier anak dari Deddy Corbuzier mematahkan pandangan ini.

Azka terbukti terpilih jadi siswa terbaik di sekolahnya walaupun Azka menderita gangguan disleksia. Gangguan disleksia adalah gangguan kesulitan membaca dan menulis. Akibatnya, banyak orang yang menganggap anak dengan gangguan disleksia ini adalah anak bodoh. Justru, kalo kita menganggap anak berkebutuhan khusus adalah anak spesial dengan keunikan yang dimiliki akan membuat anak itu jadi spesial dan benar-benar unik.

Terbukti Azka bisa berbahasa Inggris dengan baik, menjadi YouTuber yang sudah mendapatkan silver play button yang mana kemampuan ini belum tentu didapat sama anak normal pada umumnya. Jadi jelas yah, kesabaran dan cara mendidik orangtuanyalah yang membuat anak berkebutuhan khusus jadi baik atau sebaliknya tambah buruk. 😀

Buat orang tua yang kebetulan baca postingan aku ini untuk coba mengubah cara pandang kalian terhadap anaknya yang berkebutuhan khusus bahwa mereka itu benar-benar spesial.

Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November, aku kebetulan berkesempatan datang ke event-nya SGE Live dengan narasumber Dian Sastrowardoyo beberapa hari lalu di Gandaria City Mall.

Acara ini bener-bener acara sosial untuk bantu anak-anak autism atau anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah Drisana. Buat yang belum tau, sekolah Drisana adalah sekolah khusus anak autism yang sebagian besar muridnya dari kalangan tidak mampu. Sekolah Drisana awalnya berdiri pada tahun 2014 dengan nama sekolah pada saat itu adalah Keana.


Namun karena keterbatasan biaya, sekolah Keana mengalami pergusuran pada awal tahun 2019, dan berubah nama menjadi sekolah Drisana. Saat ini, sekolah Drisana beroperasi dengan fasilitas belajar yang sangat terbatas. Sekolah Drisana memiliki 9 orang murid dan 4 orang guru yang harus bergiliran menggunakan ruangan kelas setiap harinya. 😩

Menurut Mervi Sumali, yang merupakan Chief Executif Officer SGE Live mengatakan, “SGE Live turut mendukung anak autism untuk terus tumbuh dan berkembang melalui eksplorasi dan kolaborasi seni, salah satunya melalui ‘TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives.’ Melalui Pameran seni digital interaktif ini, para pengunjung, tidak terkecuali anak autism dapat berimajinasi dan mengeksplorasikan diri sebebas-bebasnya. Selain mendorong anak autism untuk terus berkarya dalam seni, SGE Live bersama Dian Sastrowardoyo juga menggalang donasi untuk sekolah Drisana, melalui penjualan tanda mata edisi khusus karya Dian Sastrowardoyo, serta Prinka Dipa dan Nindhita.” 😍👍

Lebih lanjut Mervi menjelaskan, “Pengunjung dapat berpartisipasi memberikan donasi, serta memperoleh 2 tanda mata secara pre-order, dengan syarat membeli minimal 2 tiket ‘TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives.’ Adapun tanda mata ini dijual seharga Rp 199.000 per buah mulai dari 20 November hingga 20 Desember mendatang. Keuntungan dari tanda mata tersebut, akan didonasikan seluruhnya ke Sekolah Drisana. 😍👍

Jadi, selain pengunjung bisa belajar berkreasi, berimajinasi dan eksplorasi diri di ‘TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’ juga bisa berdonasi. Udah dulu yah untuk postingan ini. Semoga bermanfaat dan akhir kata, salam blogger! ● Dede Ariyanto

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog