Wednesday 23 December 2009

Menyulap Sampah Menjadi Topeng

Siapa yang menyangka sampah dapat diubah menjadi energi listrik, batu bata, pupuk organik,dan bahkan kita pun mampu menjadikannya di rumah mejadi topeng*.

Dapatkah kita membayangkan, semakin hari penduduk Indonesia semakin bertambah. Seiring dengan bertambahnya penduduk, maka semakin banyak konsumen terhadap suatu produk. Hal ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sampah yang semakin tak terkendali. Coba tengok di beberapa TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah, terutama di kota-kota besar sudah penuh dan bertumpuk-tumpuk.


Sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat mengundang berbagai penyakit yang serius. Membakarnya bukanlah solusi. Dengan membakar sampah memunculkan bencana baru. Yaitu pemanasan global. Tanpa disadari asap hasil dari sampah jika kapasitasnya besar mampu menimbulkan kerusakan lapisan ozon bumi. Padahal jika saja setiap individu mampu mengolah sampah dengan baik, maka bencana seperti banjir dapat berkurang setidaknya.

Bagi orang-orang yang kreatif mereka mampu merubah sampah menjadi berkah. Sampah dapat dirubah menjadi batu bata. Bahkan bapak Margono, warga Kelurahan Bukitsangkal, Kalidoni, Palembang, Sumatra Selatan. Dengan alat dan teknologi sederhana yang disebut komposter, Margono bisa mengubah sampah organik menjadi pupuk cair. Ada juga yang mampu merubah sampah menjadi energi listrik dengan alat canggih. Luar biasa! Suatau prestasi yang membanggakan bagi Indonesia.

Marilah menjadi sahabat bumi dengan mengolah sampah dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain. Berdasarkan jenisnya sampah dibagi menjadi empat. Pertama sampah basah, sampah kering, sampah bisa didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampah yang dapat didaur ulang salah satunya adalah kertas. Untuk menyulap sampah kertas menjadi topeng hanya empat langkah.

Pertama. Pisahkan sampah kertas dengan sampah lainnya. Satukan sampah kertas Seperti koran, kertas bekas, buku rusak, bahkan bekas bungkus nasi sekalipun. Kemudian robek atau gunting menjadi bentuk persegi agar mudah dalam pembentukan.

Kedua. Ambilah tanah liat, bentuk wajah sesuai dengan keinginan sobat muda. Tanah liat tersebut sebagai dasar untuk cetakan dasar topeng. Untuk sobat muda yang mukim di kota jika tidak ada tanah liat maka berkreasilah bagaimana caranya membuat sampah kertas menjadi sesuatu yang berguna.

Ketiga. Potongan kertas tersebut direndam ke dalam air. Sambil mengambil cetakan yang sudah jadi, oleskan diatas permukaan tanah liat dengan kanvas cat (bisa bekas) menggunakan lem kanji (lem yang biasa dibuat dengan tepung menjelang 17 Agustus-san). Setelah itu tempelakn dan sesuaikan bentuk permukaan topeng dengan kertas yang sudah direndam. Setelah terbentuk lapisan topeng, oleskan lagi lem dan temple lagi kertas, lakukan secara berulang-ulang. Sesuaikan ketebalan topeng dengan selera sobat muda.

Keempat. Jemurlah cetakan tersebut hingga benar-benar kering. Kurang lebih topeng akan benar-benar kering selama dua hari dijemur. Maka dengan sendirinya topeng akan terbentuk dan mudah dilepaskan dari cetakan. Untuk mempercantiknya, hiaslah dengan cat dan pernak-pernik lainnya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog