Wednesday 18 November 2015

Apple Music Hadir di Android

(Tulisan saya ini telah dimuat di Suara Merdeka - halaman teknologi, 16 November 2015)

Semua orang suka musik. Musik tercipta sejak awal peradaban manusia dimulai. Dalam berbagai hal, musik selalu dibutuhkan manusia. Perkembangan alat pemutarnya pun mengalami evolusi besar-besaran. Mulai dari perangkat manual konvensional hingga kini perangkat bergerak seperti smartphone.

SIAPA yang menyangka, kini mendengarkan musik menjadi sangat mudah dibanding apa yang dibayangkan sebelumnya. Musik seolah sudah berada di ujung jari para penikmatnya. Evolusi musik besar-besaran terjadi sejak Steve Jobs meluncurkan layanan musik di iTunes.


Sekarang Apple Music tak hanya bisa dinikmati oleh pengguna produk Apple tapi juga Android, terkecuali BlackBerry dan Windows Phone. Setidaknya, hingga kini belum ada kabar resmi apakah Apple Music juga akan hadir untuk kedua platform terakhir tersebut.

Sejak Apple Music diperkenalkan ke Android, banyak pengguna Android, bahkan mereka yang sudah menggunakan perangkat Apple, penasaran dan tertarik untuk mencoba layanan Apple Music yang baru dirilis pada Rabu (11/11) lalu. Lebih lebih, dengan iming-iming gratis selama tiga bulan masa percobaan.

Pemberitaannya sempat heboh di dunia maya, bahkan menjadi top of trending topic di Twitter. Tetapi, mari simak apakah benar Apple music tersedia cuma-cuma alias gratis selama rentang waktu yang ditentukan tersebut?

Beberapa bulan yang lalu, Apple merilis Apple Music di semua perangkat Apple sebelum Android. Berdasarkan pengalaman penulis sendiri saat mencobanya di dua sistem berbeda, yakni iOS dan Android, Apple tidak seratus persen memberikan kesempatan untuk bisa menikmati perpustakaan musik pada layanan bernama Apple Music secara gratis.

Syarat ketentuan tetap berlaku. Untuk bisa menikmati Apple Music, tentu terlebih dahulu pengguna harus mengunduh aplikasi Apple Music di Google Play Store. Setelah aplikasi berhasil diunduh, diperlukan akun ID Apple untuk kali pertama menjalankan Apple Music.

Metode Pembayaran
Pengguna bisa mengikuti instruksi yang diberikan. Sama halnya dengan kepemilikan akun di Google. Sayang, saat proses pendaftaran berlangsung, Apple mengharuskan pengguna atau pelanggan Apple Music untuk mengisi salah satu metode pembayaran yang tersedia, bisa dengan Visa, MasterCard, atau Amex.

Jika sebelumnya sudah memiliki ID Apple maka pengguna harus memiliki saldo kredit minimal Rp 69 ribu. Saldo tersebut akan otomatis hilang guna melakukan pembayaran di bulan keempat setelah masa percobaan tiga bulan habis. Jangan lupa jika tidak ingin terpotong saldo atau mendapat tagihan pembayaran di kartu kredit, pelanggan Apple Music harus mematikan pembaruan otomatis dari pengaturan akun Apple Music.

Tiga bulan adalah waktu ideal yang diberikan oleh pengembang aplikasi di Google Play Store. Rata-rata pengembang aplikasi hanya memberikan waktu uji coba (trial) satu bulan. Menurut banyak analis, Apple ingin mencoba peruntungan lebih besar lagi di platform Android yang penggunanya jauh lebih besar ketimbang pengguna Apple.

Selama masa gratis tersebut, ada "jaring" atau "jebakan" peruntungan yang bisa mendatangkan pundi-pundi dolar bagi Apple. Tentu bagi pelanggan yang lupa mematikan pembaruan otomatis, saldo akan berkurang atau tagihan akan tetap dikenakan bagi pengguna yang memilih menggunakan pembayaran kartu kredit setelah masa tiga bulan habis atau jatuh tempo.

Begitu juga ketika merasa nyaman dengan layanan Apple Music yang ditawarkan oleh Apple, pengguna tidak akan ragu untuk melanjutkan berlangganan setelah masa gratis habis. Itulah strategi marketing yang coba Apple terapkan yang sebelumnya sukses diterapkan pada pelanggan produk Apple.

Terkait masa gratis tersebut, pada awal-awal Apple Music dirilis untuk pengguna Apple sebelum dirilis untuk pengguna Android mendapat protes keras dari para penyanyi, salah satu di antaranya adalah penyanyi terkenal Taylor Swift yang menolak dan meminta Apple untuk menguubah kebijakan tersebut.

Reaksi Google
Swift merasa, kebijakan yang terapkan Apple merugikan penyanyi, penulis lagu, dan produser selama tiga bulan dalam peluncuran perdana Apple Music. Apple pun merespons baik walaupun gratis untuk pelanggan.

Apple menjamin tetap akan membayar setiap musik yang didengarkan oleh para pelanggan Apple Music kepada penyanyi, penulis lagu, dan produser. Bagi perusahaan besar sekelas Apple, sangatlah mudah memenuhi tuntutan itu, lebih-lebih melihat keuntungan Apple dengan layanan Apple Music ke depannya. Sistem subsidi silang bagi pelanggan Apple Music yang lupa mematikan pembaruan otomatis setelah masa percobaan habis saja sudah bisa memenuhi itu semua.

Apple Music menjadi aplikasi kedua Apple yang hadir di Google Play Store. Sebelumnya, perusahaan itu merilis aplikasi "Apple to iOS" di Android, yakni aplikasi yang memudahkan pengguna memindahkan data seperti kontak, foto, dan data lain dari Android ke iOS.

Sementara itu, Google tak tinggal diam melihat kompetitornya yang mencoba peruntungan di Android. Perusahaan mesin pencari itu merilis YouTube Music pada Jumat (13/11) lalu. Tak berbeda dari layanan video YouTube, tapi lebih dikhususkan untuk musik atau melihat video klip musik. Dengan YouTube Music, melakukan pencarian musik atau melihat video clip musik jadi semakin mudah.

Berbeda dari Apple Music, YouTube Music tersedia gratis. Hanya saja, karena gratis maka akan muncul iklan seperti yang dijumpai dalam video YouTube pada umumnya. Konsekuensi yang harus diterima. Jika dalam lagu atau musik yang diputar mendukung video clip maka akan tampil video clip namun jika belum tersedia hanya menampilkan cover art atau cover album musik itu sendiri.

Untuk layanan YouTube Music berbayar, selain mendapatkan layanan yang bersih dari iklan, pengguna akan mendapatkan fitur-fitur menarik, seperti mengunduh musik yang bisa didengarkan secara offline sehingga bisa menghemat kuota dan penggunaan baterai.

Makna mengunduh musik di sini hanya mengunduh file yang bisa dijalankan via aplikasi player YouTube Music, bukan mengunduh file musik sebenarnya, dalam rangka menghargai hak cipta dan undangundang musik yang berlaku serta mengurangi angka pembajakan.

Untuk sementara, YouTube Music baru tersedia di pasar Amerika Serikat dan segera akan diluncurkan secara global. Apakah ke depannya pengguna lebih memilih Apple Music atau YouTube Music, tunggu saja perkembangannya. (d/a)


0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog