Tuesday 24 January 2017

Tidak Hanya Makan, Tapi Juga Sambil Belajar

BEBERAPA hari yang lalu, saya berkunjung ke restaurant Pingoo. Sesuai dengan namanya, di restaurant ini ada penguin yang imut, lucu, lagi menggemaskan. Saya pun menjadi orang yang beruntung berkesempatan memberi makan penguin-penguin itu. Bagi saya, seumur hidup, kali pertama baru liat penguin. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga.

Penguin Feeding Experience

Bagi para aktivis pecinta satwa atau mereka yang anti dengan ‘eksploitasi’ binatang, apalagi itu adalah binatang langka seperti penguin, jujur tidak setuju atau memprotes konsep yang ditawarkan oleh Pingoo restaurant. Tapi sebelum berkata: “Kenapa gak dilepas aja sih, ke habitat aslinya. Kan, kasihan!” sebaiknya baca dulu postingan saya sampai selesai.

Penguin yang ada di restaurant Pingoo, bukan diambil dari alam liar atau habitat aslinya. Sebaliknya, mereka adalah hasil dari konservasi resmi dari Taman Safari Indonesia di bawah naungan Jakarta Aquarium. Secara hukum dan undang-undang pemeliharaan binatang langka sah dan diakui oleh negara bahkan dunia. Justru dengan adanya konservasi semacam ini dapat terus menjaga perkembangan penguin.

Kemudian, jenis atau penguin yang ada restaurant Pingoo bukan seperti yang ada di film-film yang hidup di kutub dingin atau bersalju. Sebaliknya, mereka adalah penguin Humboldt keturunan dari Chili yang bisa hidup di iklim sub tropis antara suhu 18°C sampe 25°C. Awalnya, saya pun bertanya langsung ke petugas, “Mengapa tidak ada saljunya. Bukannya penguin ini hidup di daerah bersalju?” Setelah mendengar penjelasan dari petugas, baru saya paham.

Aquarium Raksasa Penguin Neo SOHO Jakarta Barat

Jadi sudah cukup jelas, yah. Keberadaan restaurant Pingoo bagian dari program Jakarta Aquarium yang ditawarkan pusat perbelanjaan baru Neo SOHO Mall, Lantai Ground, Jl. Letjen S. Parman, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Bersebelahan dengan Central Park Jakarta.

Megaproyek Jakarta Aquarium dihadirkan dalam rangka memperingati 30 tahun usia PT Taman Safari Indonesia Group. Beragam biota laut khas Indonesia seperti ikan pari tutul, gurita raksasa Pasifik, hiu karang blacktip, sampai kepiting kelapa akan ditampilkan dalam sejumlah akuarium kaca besar. Salah satunya restoran bertema penguin, di mana pengunjung bisa makan siang sambil melihat penguin Humboldt yang lucu dan menggemaskan di dalam aquarium raksasa.

Balik lagi ke restaurant Pingoo, menu makanan di sini bukan berarti menyuguhkan hidangan daging Penguin, yah. Tidak! Tidak ada sama sekali. Itu hanya penamaan untuk nama restaurant saja. Menu makanan rata-rata sea food. Aneka salad, appetizer, nibbles and snacking, soups, dan pasta juga ada, kok. Harganya saat saya liat di menu rata-rata mulai dari Rp 50.000-an.

Original Dory Fish and Chips

Konsep makan yang ditawarkan bernuansa pantai, di mana warna bangunan serba putih dengan meja kursi makan seperti yang ada di pantai-pantai. Menghadap depan ada aquarium raksasa dengan latar pemandangan pantai dan penguin-penguin lucu kurang dari 10 ekor. Sembari makan, kita bisa melihat penguin-penguin lucu. Mereka penguin ada yang berenang, ngantuk, seluncuran, dan makan. Pokoknya lucu. Kamu juga bisa masuk ke dalam aquarium raksasa untuk memberikan makanan dengan ikan teri segar.

Di depan aquarium raksasa ada perangkat gawai tablet yang sudah diprogram dengan aneka satwa termasuk informasi penguin yang ada di dalam aquarium raksasa. Bagi yang membawa buah hati atau anak, makan di restaurant Pingoo tidak hanya sekadar makan, tapi juga sambil belajar dan mengenal lebih dekat penguin. Bahkan jika beruntung dan tidak antri bisa memberikan makan kepada penguin-penguin yang ada di dalam aquarium raksasa. ● Dede Ariyanto

2 comments:

Terimakasih yah udah ngunjungi blogku ini. Maaf banget, komentar yang isinya iklan, link hidup, sara, pornografi dan spam bakalan aku hapus!


Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog